WAJAHNUSANTARAKU.COM, JAKARTA - Rasa kecewa yang amat dalam pada relawan pro Ahok akibat penangguhan penahanan Ahok di Pengadilan Tinggi Jakarta yang
bcewaerlokasi di Jl. Letjen Soeprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat berakhir ricuh Jumat (12/05/2017).
Massa relawan Ahok tidak mau membubarkan diri
setelah batas waktu yang diberikan Kepolisian hingga pukul 18.00 tidak juga
dihiraukan. Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Suyudi Ario
Seto memberikan orasi agar massa segera membubarkan diri karena
batas waktu yang diijinkan undang-undang
hingga Pukul 18.00, karena sudah
melewati batas toleransi maka akan
diambil tindakan paksa.
Kapolres Jakarta Pusat sudah memberikan ultimatum apabila sampai
pukul 19.00 belum juga membubarkan diri maka akan dibubarkan paksa terdengar suara
Ibu-Ibu pendukung Ahok berteriak “Tembak saja kami pak kami tidak
akan mundur kami sudah siap mati” teriak para Ibu-Ibu. Polisi terlihat menyiapkan water canon, kembali Polisi memerintahkan Polwan maju
kedepan untuk melakukan tindakan
persuasif, namun setelah pukul 19.00
Polisi bergerak maju untuk membubarkan massa.
Aksi dorong mendorong berlangsung
cukup lama hingga Pukul 20.00 Polisi menembakkan gas air mata terlihat 1
orang wanita muda jatuh pingsan.
Sejumlah orang dari peserta aksi diamankan ke Mapolres Jakarta Pusat. Kapolres Jakpus, Kombes Suyudi Ario Seto menerangkan peserta demo yang diamankan diduga sebagai provokator. “Sementara diamankan karena diduga menjadi provokator. Jumlahnya nanti kita cek lagi,” katanya. Informasi lain menyebutkan, ada 10 orang yang diduga provokator massa diamankan petugas dan dibawa ke Polres Jakpus.
Menurutnya, pengamanan juga dilakukan sebagai upaya menjaga ketertiban masyarakat. “Kita juga khawatir ada orang-orang ketiga yang memanfaatkan kesempatan. Setelah kita lihat dia melakukan tindakan-tindakan yang memprovokasi kita amankan dulu. Karena massa jadi kita harus jaga betul,” tegasnya.
Dari hasil wawancara kami dengan aktifis pendukung Ahok ada kesalahan koordinasi dilapangan, karena sudah ada kesepakatan bersama tidak boleh ada kerusuhan dan benturan fisik dengan aparat keamanan, namun ada korlap yang bersikukuh ingin terus bertahan ya akhirnya seperti ini kondisinya kata aktifis tersebut yang menolak disebutkan namanya, lihat vidionya……
Menurutnya, pengamanan juga dilakukan sebagai upaya menjaga ketertiban masyarakat. “Kita juga khawatir ada orang-orang ketiga yang memanfaatkan kesempatan. Setelah kita lihat dia melakukan tindakan-tindakan yang memprovokasi kita amankan dulu. Karena massa jadi kita harus jaga betul,” tegasnya.
Dari hasil wawancara kami dengan aktifis pendukung Ahok ada kesalahan koordinasi dilapangan, karena sudah ada kesepakatan bersama tidak boleh ada kerusuhan dan benturan fisik dengan aparat keamanan, namun ada korlap yang bersikukuh ingin terus bertahan ya akhirnya seperti ini kondisinya kata aktifis tersebut yang menolak disebutkan namanya, lihat vidionya……
Sekitar Pukul 20.35 situasi mulai kondusif massa mulai membubarkan diri, lalu lintas
yang tadinya macet total mulai lancar.
Para petugas keamanan terlihat mulai santai menyantap makan malamnya.
0 Response to "DEMO DI PENGADILAN TINGGI JAKARTA BERAKHIR RICUH "
Post a Comment
1.Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan
2.No SPAM, No Live link , No Sara , No P*rn
3.Untuk Blogwalking / Mencari Backlink bisa Menggunakan OPENID , Name URL
Komentar yang tidak sesuai dengan isi Konten , Akan Langsung di Delete.