MISTERI "KIAMAT" DARI TOBA

Letusan Gunung Toba


Wajahnusantaraku.com, Jakarta - Tahukah anda bahwa di dunia ini pernah terjadi ledakan teramat sangat dahsyat serupa kiamat yang hanya menyisakan sekitar 35.000 orang dari total seluruh umat manusia di bumi ? Ya !.. ini adalah sejarah besar dunia, terutama untuk warga indonesia, khususnya untuk warga Sumatera Utara.

GEMPA AWAL 2017
Belakangan ini warga Sumatera utara dikejutkan dengan fenomena gempa yang kerap terjadi berulang kali tanpa kenal waktu baik siang walaupun malam. Dan kabar buruknya, kejadian ini persis terjadi seperti fenomena awal sebelum terjadinya ledakan kiamat seperti yang terjadi pada gunung toba sekitar 75.000 tahun yang lalu. Apakah kejadian pemusnahan masal ini akan kembali terjadi ?..

SEJARAH GUNUNG TOBA
Tahukah kamu bahwa sekitar 75.000 tahun lalu "Toba" yang kita kenal sebagai danau dulunya adalah gunung dengan kategori ledakan yang teramat sangat dahsyat. Gunung krakatau juga menjadi salah satu sejarah yang mendunia yang berasal dari Indonesia. Krakatau pernah meledak pada tahun 1883 dimana efek ledakannya saja terasa sampai benua Amerika dengan cakupan 80km³. Sedangkan gunung Toba dengan cakupan 2800km³.

Untuk perbandingannya, kamu bisa lihat gambar dibawah. Gunung krakatau yang terlihat kecil saja bisa berdampai sampai benua Amerika. Bagaimana dengan Gunung Toba yang terlihat begitu besar ?
Kamu juga bisa bayangkan sekuat apa ledakan gunung hingga bisa membentuk sebuah lubang raksasa yang kita kenal sekarang menjadi "danau Toba".

Danau Toba merupakan kaldera yang terbentuk akibat meletusnya Gunung Toba sekitar tiga kali yang pertama 840 ribu tahun lalu dan yang terakhir 74.000 tahun lalu. Bagian yang terlempar akibat letusan itu mencapai luas 100 km x 30 km persegi. Daerah yang tersisa kemudian membentuk kaldera. Di tengahnya kemudian muncul Pulau Samosir. Luar biasa bukan ?

Letusannya ini membuat Toba diklasifikasi sebagai gunung berapi raksasa (supervolcano). Tak hanya abu, Toba mengirim cukup banyak asam sulfat ke atmosfer guna membuat hujan asam di daerah kutub bumi. Informasi ini diperoleh setelah para ilmuwan mengais jejak sisa asam sulfat dalam inti es kutub yang dalam.
"Kami melacak jejak hujan asam dalam lapisan es di Greenland dan Antartika," kata Anders Svensson, ahli gletser dari Institut Niels Bohr di Universitas Copenhagen, Denmark.

Inti es bisa memberikan bukti lebih detail soal iklim bumi yang berubah drastis hanya dalam beberapa tahun setelah letusan dahsyat Toba. Para ilmuwan sebelumnya memperkirakan bahwa letusan supervolcano akan memicu pendinginan global hingga 10 derajat Celsius selama beberapa dekade. Namun inti es di kedua kutub menunjukkan pendinginan yang terjadi dalam waktu yang lebih pendek dan tidak konsisten di seluruh belahan bumi.

PREDIKSI TERULANGNYA KIAMAT DARI TOBA
Para ilmuwan sangat meyakini bahwa semua supervolcano yang ada di dunia termasuk Gunung Toba PASTI akan meletus kembali. Namun tidak ada yang dapat memastikan dengan akurat kapan meletus kembali. Yang ada hanyalah perkiraan.

Letusannya bisa saja terjadi esok hari atau ribuan tahun lagi. Yang jelas suatu saat danau Toba yang tercipta akibat hasil dari letusan gunung Toba pasti akan meletus kembali dimana kemungkinan tanda-tanda kemunculannya adalah aktifitas gempa tak lazim yang kerap muncul berulang di sekitar kawasan toba.
Namun tahukah kamu apa yang akan terjadi di dunia jika ledakan supervolcano ini terulang kembali ?

1. Jutaan Ton Asam Akan Membuat Dunia Gelap Total
Dulu, dalam sekali hentakan erupsi, Gunung Toba kuno mampu memuntahkan jutaan ton asam belerang ke udara. Ketika ini terjadi, maka dunia akan dipenuhi dengan asap beracun yang seperti mencekik kerongkongan.

Jutaan ton material asam belerang akan menyelimuti bumi. Bahkan ketika ini terjadi di masa lalu, dunia tiba-tiba gelap seketika. Seperti ketika Sumatera dan Kalimantan terkena bencana asap, namun dengan tingkat yang lebih parah lagi. Bahkan momen kegelapan ini diperkirakan tak hilang dalam waktu beberapa tahun. Ngeri!

2. Kehidupan Akan Mati.
Tak hanya membuat dunia gelap dan polusi, erupsi Toba di masa lalu juga membuat kehidupan seakan berakhir. Bagaimana bisa? Ya, ternyata material erupsinya menyelimuti Bumi secara keseluruhan. Alhasil, sinar matahari terhalang total sehingga tidak mendukung kehidupan.
Segala kehidupan mungkin akan mati. Fotosintesis mati, tumbuhan layu seketika, hewan-hewan dan manusia akan mulai kehilangan waktu mereka. Dampak erupsi yang tak hanya sebentar pun berakibat matinya kehidupan. Skenario ini benar-benar terjadi di masa lalu.

3. Samudera Menjadi Sangat Dingin.
Seorang geolog dari New York University melakukan penelitian untuk mencari tahu bagaimana iklim Bumi di masa lalu. Ia pun melakukan penggalian di dasar laut dan menemukan sebuah benda bernama foraminifera. Dari sini ia pun terkejut bukan main, karena ini merupakan indikasi kalau dulu suhu Bumi sangat ekstrem.
Samudera hanya beberapa derajat dari titik beku. Penelitian ini pun dikembangkan termasuk dengan penemuan debu-debu fulkanis kuno di Greenland. Lewat penelitian ini akhirnya terkuak sebuah titik temu. Si peneliti yakin jika ada sebuah fenomena yang memicu suhu ekstrem ini. Dan pada akhirnya diketahui jika penyebabnya adalah erupsi Gunung Toba. Sang geolog juga menyebutkan jika gara-gara erupsi ini samudera seluruh dunia mengalami penurunan suhu sampai 5 derejat celcius. Hampir beku!

4. Cuaca Ekstrem Hingga Puluhan Tahun.
74 ribu tahun lalu setelah tragedi ini, peneliti memperkirakan jika Bumi mengalami suhu super dingin. Jika samudera saja bisa sedingin itu, maka udara pun diperkirakan tak jauh beda. Cuaca seperti ini juga akan bertahan tak hanya satu atau dua bulan saja, tapi puluhan tahun!.
Bumi akan mengalami cuaca super ekstreme. Dunia mungkin akan memasuki zaman es namun berbeda versi. Akibat letusan Toba, Bumi tak hanya membeku tapi juga gelap luar biasa. Takkan ada yang sanggup melewati ini, hingga akhirnya skenario ini bakal jadi akhir kehidupan makhluk hidup.

5. Danau Toba dan Pulau Samosir Lenyap.
Dampak dari letusan Toba di masa lalu adalah kaldera yang bisa kita lihat hari ini. Lalu bagaimana jika letusan yang identik seperti 74 ribu tahun lalu terjadi lagi? Mungkin Danau Toba dan Pulau Samosir akan lenyap, bahkan bisa saja Sumatera akan terbelah.
Pulau Samosir mungkin juga akan lenyap. Hal ini sangat mungkin karena Toba terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik, yakni Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik. Saling tumbuk tiga lempeng ini menyebabkan subduksi atau penyusupan. Sehingga gara-gara ini eksistensi Danau Toba Sendiri jadi terancam. Saat erupsi sendiri pasti juga akan terjadi lontaran besar, di momen tersebut pasti juga akan mengakibatkan sebagian pulau Samosir terlempar.

6. Memicu Gunung Api Lain
Gunung api memiliki jalur penghubung antara satu dan lainnya. Ketika satu bereaksi, maka yang lain pun akan terpicu. Seperti kasus beberapa waktu lalu ketika gunung-gunung api di Indonesia perlahan mulai bergantian aktif satu demi satu. Jika pemicunya adalah super volcano seperti Toba, maka sudah tentu yang lain juga akan terpengaruh lebih kuat.
Kejadian ini juga akan memicu gunung berapi lain untuk erupsi. Setelah Toba meledak, maka kemungkinan besar deretan gunung yang berada pada jalur tektoniknya ikut erupsi pula. Jika gunung-gunung meletus bersamaan, maka tak terbayangkan ngerinya.
Bencana-bencana seperti ini bukanlah sesuatu yang bisa diintevensi manusia. Ada pun alat-alat canggih yang ada sifatnya hanya memberikan peringatan, tidak mencegah. Jadi, jika bencana ini terjadi, maka sepertinya takkan ada harapan. Bahkan kata para peneliti, kehidupan takkan pernah mudah lagi ketika super volcano memuntahkan isinya.

Suku Batak Toba termasuk Suku Tertua di Dunia

Dari uraian diatas penulis pernah bertemu peneliti dari jepang sampai saat ini masih melakukan penelitian terhadap bebatuan dan fosil purbakala di pulau samosir, peneliti ini menemukan bebatuan di Pulau Samosir lebih tua dari hasil penemuannya di negara negara lain di dunia, lantas apa hubungannya dengan kebudayaan dan manusia purba? ternyata Suku Batak Toba adalah nenek moyang suku Han yang merupakan cikal bakal bangsa Cina, Jepang dan Korea penelitian ini membalikkan hipotesa para arntropolog sejarah yang meyakini bahwa nenek moyang suku batak berasal dari Yunan Cina, Peneliti ini mengatakan bahwa setelah ledakan Gunung Toba penduduk yang tersisa bermigrasi keseleruh dunia  termasuk Jepang, Yunan, Cina dan kembali lagi setelah situasinya aman, kita tunggu saja hasil lengkap para ilmuwan Jepang dan dari manca negara (Thony)

Sumber : Dari berbagai sumber.  

0 Response to "MISTERI "KIAMAT" DARI TOBA"

Post a Comment

1.Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan
2.No SPAM, No Live link , No Sara , No P*rn
3.Untuk Blogwalking / Mencari Backlink bisa Menggunakan OPENID , Name URL

Komentar yang tidak sesuai dengan isi Konten , Akan Langsung di Delete.