Prof. Dr. H. Sri Soemantri M, S.H., mantan Rektor Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Tahun. 1990 – 1999 (2 Periode). Pada waktu itu beliau sering menberikan nasihat pada saya ketika masih menjadi staf pengajar di UNTAG Jakarta.
Nasihat yang paling sering saya dengar ketika menghadapi persoalan yang rumit dan berakhir dengan demo mahasiswa kira kira seperti ini "apabila ada kotoran yang masuk dalam tumpukan tepung, jangan diaduk aduk tepungnya jadi berantakan tapi ambil saja nodanya jangan merusak yang lainnya" saya tidak tidak mengartikan sepenuhnya karena ada peribahasa Jawanya.
Atau saya asumsikan apabila kita punya aquarium di rumah secara tidak sengaja cincin kita masuk kedalam dasar aquarium. Ada orang yang berkata kuras saja aquariumnya lalu ambil cincinnya, adalagi orang yang yang punya akal bulus mengaduk aduk air kolam sampai keruh tujuannya bukan mengambil cincin tapi mengambil ikan arwana yang mahal harganya, atau ada lagi orang yang mempunyai niat jahat aduk air kolam sampai aquariumnya pecah karena dia ingin mengambil semua isi aquarium dan mengantinya dengan aquarium yang baru. Padahal masalahnya sederhana ambil aquariumnya dengan cantelan kawat maka selesai sudah masalahnya.
Mungkin nasihat ini bisa meneropong kasus penistaan agama yang menimpa Ahok, banyak politisi yang bermain memperkeruh situasi, mengambil keuntungan, mencari kekuasaan dan lain sebagainya, tapi sebenarnya penyelesaiannya sederhana dengan akal sehat dan niat baik tentunya.
Kami sering berdiskusi berbagai hal dengan alm Prof Sri Soemantri , beliau sering bicara bahwa ilmu tatanegara itu ilmu hukum yang rumit untuk dapat menyelesaikan persoalan bernegara tapi membuat persoalan menjadi mudah dimengerti masyarakat.
Prof Sri Soemantri dikenal sebagai intelektual dan sesepuh di dunia pendidikan hukum. , almarhum adalah sosok seorang nasionalis, tegas dan teguh pada prinsip. Semasa hidupnya, almarhum sudah malang melintang berkiprah di sejumlah lembaga negara dan dunia pendidikan.
Di dunia akademis, kiprah almarhum juga tak sebentar. Berpuluh-puluh tahun ia mengabdi sebagai dosen. Nama Sri Soemantri memang tak bisa dilepaskan dari Universitas Padjadjaran yang telah memberikannya gelar Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara. Almarhum merupakan aktivis sekaligus salah satu pendiri organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) pada 23 Maret 1954.
Selamat Jalan Pak Sri.. (Thony).
0 Response to "Nasihat Alm. Prof. Dr. Sri Soemantri untuk Menyelesaikan Masalah"
Post a Comment
1.Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan
2.No SPAM, No Live link , No Sara , No P*rn
3.Untuk Blogwalking / Mencari Backlink bisa Menggunakan OPENID , Name URL
Komentar yang tidak sesuai dengan isi Konten , Akan Langsung di Delete.