Luthfi : Langsung Kerja

 Luthfi : Langsung Kerja, tidak menganut tradisi kerja 100 hari

Jakarta – Mantan Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Jepang Muhammad Luthfi menyatakan tidak menganut tradisi program kerja 100 hari, dalam menjalankan tugasnya sebagai menteri perdagangan.

Dia akan langsung bekerja keras setelah terlebih dulu berkoordinasi dengan jajaran pejabat di Kementerian Perdagangan.

“Kita jangan memendekkan lagi waktu yang singkat ini. Saya merasa bahwa waktu belajar singkat, saya langsung ke permasalahan dengan mengutamakan prinsip trouble shutter, accelerator, dan tingkatkan koordinasi, baik di internal maupun kementerian lainnya,” ujar Luthfi di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/2).

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), didampingi Wapres Boediono resmi mengumumkan pengangkatan Luthfi sebagai menteri perdagangan menggantikan Gita Wirjawan yang mengundurkan diri, pada 1 Februari lalu.

Luthfi yang pernah menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) periode 2005-2009 mengungkapkan, jabatan yang diembannya menjadi tantangan tersendiri untuk menjawab berbagai tantangan di sektor perdagangan.

Dia mengibaratkan masa kerjanya yang hanya sekitar delapan bulan itu seperti seperti bermain sepakbola. Meski, dalam situasi injury time, jika tercipta gol maka akan memberikan manfaat yang signifikan.

“Artinya, meski waktunya singkat tetapi tetap kita harus jalankan dengan fokus dan kerja keras,” kata dia.

Luthfi juga secara khusus meminta publik memberi kesempatan kepadanya menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi Kementerian Perdagangan, khususnya terkait impor beras ilegal. Dia mengaku akan mendengarkan secara saksama penjelasan jajaran pejabat Kementerian Perdagangan atas isu-isu miring yang sangat merugikan petani.

“Saya berjanji kalau ada yang ilegal pasti diperangi, tetapi pada masalah yang sensitif ini kita ingin supaya terjadi perpaduan harga yang baik dan petani mendapatkan keuntungan,” kata dia. Sumber:BeritaSatu.com

Tweet