WAJAHNUSANTARAKU.COM, Jakarta - Paskah Nusantara 2019 yang bertemakan ciri Kebhinekaan di
Indonesia digelar oleh organisasi- organisasi Kristiani dan Gereja Tiberias
Indonesia pimpinan Pdt. Dr. Yesaya Pariadji bertempat di Prosperity Tower SCBD
District 8, Jakarta Selatan pada Jumat (26/04/2019). Paskah Nusantara ini di
fasilitasi oleh GTI (Gereja Tiberias Indonesia) dan PEWARNA Indonesia
(Perkumpulan Wartawan Nasrani Indonesia) bekerjasama dengan ormas-ormas Kristiani seperti MUKI
(Majelis Umat Kristen Indonesia), API (Asosiasi Pendeta Indonesia), Vox Point
Institute, GMDM (Garda Mencegah Daripada Mengobati), GAMKI (Gerakan Angkatan
Muda Kristen Indonesia), LPN (Lembaga Penginjilan Nusantara), PMKIT (Persatuan
Masyarakat Kristen Indonesia Timur), Bamagnas (Badan Musyawarah Antar Gereja
Nasional) dengan tema; Bangkitlah dan
Bersoraklah.
Yang menarik acara Paskah Nusantara 2019 diisi dengan seni dan
lagu diantaranya Budayawan Padmono SK yang menggelar wayang sabda serta duo
maestro Eni Agustien dan Anes Guo memainkan alat musik petik tradisional China
Guzheng dan Zhong Ruan. Tak ketinggalan pesona penampilan Clara Panggabean,
Samuel Tobing dan Paduan Suara STT IKAT dan juga grup vokal GMDM. Acara ditutup
dengan tari asli suku Batak Toba yaitu tari Tor-Tor oleh MUKI dan GPIB Horeb,
Jakarta Timur. Ibadah Paskah Nusantara 2019 ini didukung sepenuhnya oleh
Tim musik dan pujian dari Gereja Tiberias Indonesia.
Refleksi Paskah dibawakan oleh Pdt Dr Yesaya Pariadji yang
mengambil kotbah dari kitab Yohanes. Pendiri dan Gembala Sidang GTI ini menjelaskan
tentang makna dan kebangkitan dan percaya “Setiap Orang harus percaya dan
menyerahkan semuanya pada Yesus yang telah mati di kayu salib dan bangkit kembali, sakit penyakit disembuhkan, hutang piutang
lunas, problema kehidupan selesai” terangnya. Yesaya Pariadji mengingatkan bahwa di Surga ada kitab
kehidupan. Karena itu setiap orang nanti harus bertanggung jawab dalam
penghakiman kelak. “Setiap orang dari kita kelak harus mempertanggungjawabkan
perbuatan yang kita lakukan pada saat penghakiman, semuanya sudah dicatat kitab
kehidupan,” ungkapnya.
Pdt Dr Yesaya Pariadji didampingi oleh isterinya Pdt. Darniaty
Pariadji memiliki salah satu ciri khas dari dalam pelayanannya adalah
Kesembuhan Ilahi melalui Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan. Meski berasal dari
latar belakang bukan orang percaya, penerima beasiswa di dalam dan luar negeri,
dalam karier pernah bekerja di Istana dan menjadi chairman bank serta beberapa
perusahaan internasional. Tetapi dalam perjalanan kehidupannya Pdt. Yesaya
Pariadji telah mengalami kasih karunia TUHAN secara pribadi. Pada tahun 1985
Pdt Yesaya Pariadji mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus dan
diperintahkan Tuhan untuk membaca Alkitab, namun ia menolak. Lalu Pdt Yesaya
Pariadji mulai membaca Alkitab sewaktu sakit dan lumpuh, kemudian menerima
kesembuhan. “Tuhan memberi nazar kepada saya untuk melakukan perjamuan kudus
dan menyelenggarakan minyak urapan. Carilah makanan yang membawakan hidup
kekal,” pesannya sembari mengingatkan agar menjaga ucapan di hadapan Tuhan.
Ketua
Pewarna Indonesia Yusuf Mujiono menyatakan acara Paskah Nusantara 2019 ini
adalah bagian dari upaya kami bersama ormas-ormas Kristen menyelaraskan
semangat kesatuan gereja, aras dan ormas kristiani. “Internal kekristenan
masih banyak yang harus dibenahi, antara lain suka saling curiga. Kami Pewarna bersama
ormas-ormas lain seperti MUKI, GMDM, API, Voxpoint, bamagnas, akan terus
menggelorakan semangat kesatuan dan kebersamaan ini. Marilah berkarya untuk
bangsa ini, bukan saling menjatuhkan atau menjelekkan satu dengan lainnya.
Keangkuhan akan menjatuhkan kita, mari kita bersinergi dan melihat perbedaan
itu dengan positif.”
Yusuf
Mujiono selaku pengangung jawab Paskah Nusantara 2019 juga menyampaikan bahwa
kami (MUKI, GMDM, API, Voxpoint, Bamagnas, Pewarna) membuka diri bekerja sama
dengan siapa saja yang memiliki komitmen bersama ini, “Kami tak terpengaruh
oleh mereka yang tidak sepaham, biarlah apapun yang kami lakukan hanya bagi
kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus. Makna kebangkitan Kristus bukan untuk
segelintir manusia, tapi untuk semua yang mengasihiNya. Sebagai penutup, terima
kasih kami kepada seluruh ormas pendukung dan juga kepada Pdt. Gideon
Simanjuntak dari Gereja Tiberias Indonesia.”
0 Response to "Paskah Nusantara 2019 Digelar GTI, PEWARNA dan Ormas Kristiani"
Post a Comment
1.Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan
2.No SPAM, No Live link , No Sara , No P*rn
3.Untuk Blogwalking / Mencari Backlink bisa Menggunakan OPENID , Name URL
Komentar yang tidak sesuai dengan isi Konten , Akan Langsung di Delete.