Fary Francis : Natal dan Warta Kesederhanaan


WAJAHNUSANTARAKU.COM, Jakarta - Ditemui diruang kerjanya Fary Francis Ketua Komisi V DPR RI menyampaikan pesan Natal dan Tahun Baru 2018.
Natal adalah pesan kesederhanaan. Bukan saja untuk belajar tentang kesederhanaan tetapi bagaimana menyatakan hidup secara sederhana. Tuhan yang lahir dalam kandang hewan adalah gambaran kesederhanaan paling hakiki. Hidup sederhana, apa adanya, merasa puas dengan berkat yang diterima adalah warta natal bagi segenap umat beriman.

Sub tema perayaan ini adalah "kemitraan dan kesetaraan untuk menghadirkan damai sejahtera Allah bagi semua umat". Natal adalah perayaan kemitraan dan kesetaraan. Tuhan Yesus mau bermitra dengan kemanusiaan kita dan menjadi setara dalam kemanusiaan itu walau Ia adalah Putra Allah. Pesan kemitraan ini adalah catatan natal bagi kita. Setiap orang adalah sahabat, teman, rekan, mitra kita. Rumus kemitraan adalah berdiri sama tinggi duduk sama rendah. Kita bermitra tetapi tidak untuk menyembunyikan kejahatan atau merancang malum commune (keburukan bersama). Secara konkrit dalam perayaan natal dan tahun baru bersama ini panitia menghadirkan anak jalanan, kaum difabel, mereka yang terpinggirkan secara sosial dan ekonomi. Mereka adalah mitra kita. Kehadiran teman-teman di MPR, DPR dan DPD adalah kehadiran yang mesti memberdayakan mitra-mitra kehidupan ini. Mereka tidak hadir ke dunia tanpa pesan Tuhan. Kita mesti bisa menangkap pesan itu dalam kemitraan dan kesetaraan bersama mereka.

Natal adalah momen untuk berdamai, mendamaikan diri dengan sesama dan lingkungan juga menjadi agen perdamaian bagi dunia. Kita selalu mengirim pesan natal" damai di bumi damai di hati (pacem in terra, pacem in cordia). Itu tidak akan terwujud jika kita sendiri tidak menjadi agen perdamain (the agent of peace).

Pesan damai ini aktual ketika kita memasuki tahun politik saat ini. Kita boleh berbeda dalam pilihan politik tetapi kita mesti tetap saling berdamai dalam persaudaraan. Persatuan bangsa dan negara jauh lebih besar nilainya daripada kepentingan-kepentingan politik partisan. Karena itu, menjaga persaudaraan, perdamaian, menciptakan kerukunan dan persatuan adalah warta natal yang harus terus kita hidupi dalam setiap hari hidup kita khususnya dalam tahun politik saat ini.

Natal adalah perayaan sukacita dan solidaritas. Para gembala bersuka ria atas kelahiran Tuhan. Para raja berdatangan memuji Tuhan. Natal menjadi momen sukacita bersama. Di situ lahirlah solidaritas. Sebagai anak bangsa, kita mesti terus menghidupi semangat solidaritas di antara kita. Bangsa yang besar tidak dihidupi oleh orang yang senang melihat orang lain susah atau susah melihat orang lain senang. Tetapi bersama-sama saling mendukung untuk mencapai kebaikan bersama.

Sebagai Ketua Panitia natal dan tahun baru bersama ini, kami berterima kasih kepada pihak PGI dan KWI untuk kebersamaan dalam momen ini, khususnya atas kehadiran Romo Magnis Suseno dan Ibu Ketua Sinode GMIT, Pendeta Mery Kolimon. Juga atas keterlibatan sahabat-sahabat anak jalanan, kaum difabel dan undangan semuanya. Terima kasih juga atas kehadiran Ketua KWI,  Ketua PGI dan Pimpinan aras aras gereja. Sebagai panitia, kami juga mengundang para duta besar negara sahabat untuk terlibat dalam perayaan kemitraan ini. Sebagai tuan rumah, perayaan natal dan tahun baru bersama kali ini dihadiri juga oleh Ketua MPR, Ketua DPR dan Ketua DPD serta seluruh anggota, karyawan dan staf yang beriman kristiani  baik di MPR, DPR maupun DPD.
Natal adalah perayaan kita, sukacita kita dan kemitraan bersama kita.


Sumber :
Fary Francis, Ketua Panitia Natal & Tahun Baru Bersama MPR, DPR dan DPD RI.

0 Response to "Fary Francis : Natal dan Warta Kesederhanaan"

Post a Comment

1.Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan
2.No SPAM, No Live link , No Sara , No P*rn
3.Untuk Blogwalking / Mencari Backlink bisa Menggunakan OPENID , Name URL

Komentar yang tidak sesuai dengan isi Konten , Akan Langsung di Delete.