Paranoid Kontain Gif Porno Pada WA

WAJAHNUSANTARAKU.COM, JAKARTA = Sabtu malam 4 November 2017 kawan saya japri ada tambahan menarik pada aplikasi wa, saya menanyakan cara membukanya lantas kawan menerangkan setelah menggunakan fitur senyum yang bisa digunakan dalam chat lalu pilih gif paling bawah.
Kemudian untuk mencarinya gambar yang kita gunakan cari pada kolom kaca pembesar paling pojok kiri, oh dalam pikiran saya aplikasi ini mungkin  dihubungkan dengan mesin pencari google seperti samudra luas tanpa batas. Selang dua hari heboh konten porno gif di masyarakat sampai sampai Menkoinfo akan membekukan aplikasi Whatsapp. 

Dalam hati saya waduh gawat juga nih....sudah jadi kebiasaan setiap hari (habid nyaris addick) lalu dibekukan bisa repot juga dunia persilatan komunikasi sehari hari pasca tergusurnya era BBM yang sudah ditinggalkan. Lantas mau pake aplikasi apalagi pikir saya. 

Dan konten porno Gif ini pasti akan menyebar ke aplikasi lain, twitter, FB,  dll. Lalu saya tertawa geli dalam hati saya,  membayangkan sepuluh tahun yang lalu marak beredar vcd/dvd porno digelar sepanjang jalan Glodok, kios, toko yang menjual vcd/dvd porno disita polisi, lantas apakah Mallnya ditutup??,  ibaratnya WA memiliki mal besar, gimana ya kalo WA jualan iklan juga kayak FB. Saya berfikir  jika dibekukan yang gagal paham masyarakatnya atau Komeninfo? Ini sama saja sebelah kaki kita masih menginjak mesin ketik di era 80an, sebelah lagi di era milenial.

Lantas banyak masyarakat mengatakan ini berbahaya untuk anak anak, ya ealah, loh masyarakat kita mungkin baru 5 tahun ini mengenal WA, sewaktu kita asik ber BBM ria mereka sudah terbiasa dengan WA, fitur itu pasti dirancang untuk konsumsi mereka dimana masyarakatnya, anak anak, remajanya sudah diedukasi dengan benar dampak penggunaan internet pada mereka, orang tua, guru, pemerintah mereka sudah menyiapkan infrastruktur yang baik dan benar untuk mereka dan itu sudah selesai bagi mereka,  sedangkan kita baru mulai bro..., masalah idiologi yg kita anggap sudah selesai masih ada saja yg ingin mengulang nostalgia ke abad 17 ketika jaman juragan naek kuda cari daun muda sedangkan saat ini masyarakat Jakarta heboh juragan cari daun muda ke Alexis pake member card, hadeeh ... cape deh.

Dari pengakuan kawan saya di eropah station tv saja sudah ada channel film pornonya tapi orang tua mereka sudah mendidik anaknya jangan menekan tombol xx karena itu untuk orang dewasa, untuk anak ada tombol xx untuk film kartun, remaja dll.

Proteksi untuk anak  seharusnya sudah dimulai sejak beberapa tahun yang lalu. Saya jadi minder lihat anak SD, SMP sekarang sudah dibelikan android seri terbaru oleh orang tuanya dan orangtuanya sangat bangga memamerkan produk terbaru yang digunakan anaknya sedangkan orang tuanya masih bingung membedakan data dan datum, he..he ini kebiasaan salah akut  yang sudah dilegalkan.

Tidak sepadan antara hardware, software yang dimiliki dengan brainware pemiliknya. Apakah kita sudah sudah berfikir adanya UU Ketahanan keluarga dari dampak internet?  bukan saja situs porno, tapi ada kelompok cyber radikal yang menyasar anak anak untuk direkrut, ada gembong narkoba yang mengincar anak anak melalui internet. 

Paradigma pendidikan kita juga perlahan harus berubah dari mulai melarang jangan maen hujan, jangan panjat pohon, jangan ini jangan itu hingga main pukul hingga siswa babak belur dipukul guru vidionya beredar beberapa hari yang lalu menjadi paedagogik yang banyak berkomunikasi dan menjelaskan. Saya pernah bercanda sama kwn yg kerja di Komeninfo, banyak juga anggaran untuk menghapus situs porno di dunia maya, gimana caranya dihapus 1000 mereka bikin 20000, lebih baik anggarannya dibagi dua saja sebagian untuk edukasi anak dan remaja, karena itu yang telah dilakukan negara maju.

Peran agama juga sangat penting untuk benteng keluarga dalam menangkal ekses negatif dunia maya.               
Cukup sekian dulu celoteh saya, kura kura pake payung artinya biar jangan kehujanan aja kale he..he.        .                                                                                 
  Salam celotehan Sang Jurnalis Thony Ermando


0 Response to "Paranoid Kontain Gif Porno Pada WA"

Post a Comment

1.Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan
2.No SPAM, No Live link , No Sara , No P*rn
3.Untuk Blogwalking / Mencari Backlink bisa Menggunakan OPENID , Name URL

Komentar yang tidak sesuai dengan isi Konten , Akan Langsung di Delete.