Bakti Nendra Prawiro :PIKI Harus Bekerja, Berdoa Dan Berpikir Bersama Semua Komponen Bangsa Dalam Mengantisipasi Tantangan


WAJAHNUSANTARAKU.COM, Jakarta - Ketum PIKI{Persatuan Intelegensia Kristen} Bakti Nendra Prawiro dalam kata sambutannya pada pelantikan pengurus DPD PIKI DKI Jakarta periode 2017-2022 Jumat (5/05/2017) yang berlangsung di Hotel Beoutique Blok M Jakarta Selatan menyampaikan beberapa pointers untuk disampaikan pada para pengurus yang baru dan masyarakat luas.  1} Penjelasan tentang PIKI sebagai organisasi yang dilahirkan pada tanggal 19 Desember 1963, dalam hubungan fraternal dengan lembaga2 keumatan seperti GSKI, GMKI, GAMKI, PWKI, Pertakin, Kespekri, PGKI & Parkindo. Lahir dalam sebuah suasana pancaroba menuju krisis politik 1965.

2) PIKI bekerja-sama cukup erat khususnya dengan ISKA (Katolik) & ISNU (NU), tapi juga dengan ICMI, ICHI, dan Cendekiawan Buddhis di Walubi.

 3) Mengingatkan bahwa kita menyandang tema kongres V PIKI: Kebenaran meninggikan derajat bangsa (Amsal 14:34), maka a) Kita mengacu kepada kebenaran menurut etika, kebenaran menurut moral, kebenaran menurut hukum & konstitusi, dan kebenaran menurut FA (Alkitab) dalam berorganisasi b) Kita memahami kebenaran juga sebagai sesuatu yang berakar-kata dan bermakna sama dengan konsep keadilan. Maka kelanjutan dari ayat tematis, yaitu ... "tetapi dosa adalah noda bangsa" menjadi relevan untuk PIKI, dan bagi PIKI: Ketidak-adilan adalah dosa, kebohohan politik adalah dosa, intimidasi sosial - politik adalah dosa, eksploitasi sosial - ekonomi adalah dosa, korupsi, manipulasi dll dsbnya adalah dosa.

4) Mengikuti sub-tema kongres ada keterpanggilan kepada untuk ikut merevitalisasi wawasan kebangsaan, untuk persatuan nasional, untuk membangunan peradaban bangsa (berdasarkan Pancasila), dan mengusahakan kesejahteraan rakyat (adil - makmur dsbnya). Penguatan Wawasan Kebangsaan ini hrs terus menerus diperkuat menghadapi dua proses dan impian "globalisasi," pertama yang dikehendaki oleh negara2 maju dan para investor dunia melalui kordinasi IMF, World Bank & WTO di satu sisi, dan anti-tesanya, yaitu sistem kekhalifatan dunia, atau gerakan Khilafah, yang juga hadir di Indonesia.

 5) PIKI dan kita semua menghadapi banyak tantangan di masa depan, salah satunya adalah potensi meningkatnya gerakan radikal dan militan berbasis keagamaan. Tidak kalah pentingnya adalah situasi dan kondisi "bonus demografi" di mana kira2 70% - 80% penduduk Indonesia berusia muda / produktif. Semakin parah menjelang 2030. Terutama bila pertumbuhan ekonomi rendah. Apa yang akan terjadi kalau tidak ada lapangan pekerjaan dan usaha2 untuk meningkatkan kewiraswastaan? Bukankah rentan daya tarik gerakan2 radikal kepada kelompok manusia yang muda dan berusia produktif, tetapi menganggur?

PIKI harus bekerja, berdoa dan berpikir ... bersama semua komponen bangsa dalam mengantisipasi tantangan2 dalam pergumulan kita bersama ini.
 
Berita terkait Pelantikan DPD PIKI DKI  Jakarta  Pendapat Sandi Situngkir Sekretaris DPD PIKI DKI Jakarta

0 Response to "Bakti Nendra Prawiro :PIKI Harus Bekerja, Berdoa Dan Berpikir Bersama Semua Komponen Bangsa Dalam Mengantisipasi Tantangan "

Post a Comment

1.Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan
2.No SPAM, No Live link , No Sara , No P*rn
3.Untuk Blogwalking / Mencari Backlink bisa Menggunakan OPENID , Name URL

Komentar yang tidak sesuai dengan isi Konten , Akan Langsung di Delete.