Partogi Samosir : Indonesia di Tahun 2016 Berada di Tiga Pusaran Dimensi Global

Partogi Samosir Ph. D., saat ini menjabat Kepala Bidang Persatuan Bangsa-Bangsa, Kementerian Luar Negeri RI.

Wajahnusantaraku.com, Jakarta- Ketua Bidang Hubungan Internasional Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (DPP PIKI), Partogi Samosir menganalisis bergesernya kekuatan geopolitik global dari kawasan Atlantik menuju kawasan Asia Pasifik.
Pergeseran tersebut menjadikan pencapaian agenda pembangunan, baik nasional maupun global. Pencapaian tidak dapat dilaksanakan hanya oleh Pemerintah maupun satu negara saja. Multi-stakeholders partnership menjadi kata kuncinya. “Dalam konteks tersebut Indonesia di tahun 2016 berada di tiga pusaran dimensi utama, yaitu Poros Maritim Dunia sebagai doktrin pembangunan nasional, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dan Sustainable Development Goals (SDGs),” ujar Ambassador for Peace Partogi Samosir dalam acara Refleksi Awal Tahun 2016 PIKI(Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia), di Jakarta, Kamis (28/1). Partogi Samosir Ph. D., saat ini menjabat Kepala Bidang Persatuan Bangsa-Bangsa, Kementerian Luar Negeri RI.


Refleksi Awal Tahun 2016 PIKI yang dihadiri oleh 70-an peserta itu diawali dengan refleksi teologis oleh Sekretaris Umum PIKI Audy Wuisang yang mengatakan bahwa misi PIKI adalah menjadi rumah bersama seluruh inteligensia Kristen Indonesia.

Lalu dilanjutkan dengan Pengantar Seminar oleh Ketua Umum PIKI(Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia), Baktinendra Prawiro yang mengungkapkan visi PIKI adalah membangun komitmen dan aksi bersama di antara semua inteligensia Kristen Indonesia demi kepentingan negara dan bangsa berdasarkan Pancasila.

Ideologi Radikal Sulit Diberantas Dalam pemaparannya, Wakil Sekretaris Umum DPP PIKI Angel Damayanti dan Imelda Masni menggambarkan perkembangan gerakan radikal dan teroris di Indonesia. Walaupun ideologi radikal sulit diberantas, perkembangannya dapat dicegah.

Mengenai Papua, Ketua Bidang Sosial dan Budaya DPP PIKI, Woro Wahyuningtyas dan Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PIKI, Mamberob Rumakiek mengharapkan Pemerintah Pusat untuk melaksanakan amanat UU No. 21 Tahun 2001 secara konsekuen dan konsisten. Segala macam jenis pelanggaran dan penyimpangan di Papua yang selama ini terjadi tidak boleh dibiarkan. Menurut Wakil Ketua Umum DPP PIKI Badikenita Putri Sitepu, jika daerah dan desa ingin diperkuat dalam kerangka NKRI, maka tata kelola pemerintah yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya harus diprioritaskan.


Dalam konteks regional, Ketua Bidang Ekonomi dan UKM DPP PIKI, Parhimpunan Simatupang mengharapkan MEA mampu mengubah tantangan menjadi peluang bagi pertumbuhan ekonomi kawasannya dan berkontribusi terhadap penyerapan lapangan kerja.

Ketua Bidang Pendidikan dan SDM DPP PIKI, Izaac JR Litaay menegaskan pentingnya melakukan kodifikasi UU Pemilu. Saat ini terdapat empat UU terkait pemilu yang walaupun mengatur hal yang sama tetapi memiliki perbedaan yang cukup kontradiktif. Misalnya, tentang metode pemberian suara.
Dalam UU No. 12 Tahun 2008 dilakukan dengan mencoblos nama atau gambar calon, sedangkan dalam UU No.42 Tahun 2008 dilakukan dengan mencontreng. Demikian juga mengenai lama pelaporan dugaan pelanggaran pemilu. Untuk Pilleg (UU No.8 Tahun 2011) ditentukan 7 hari, sedangkan untuk Pilpres (UU No.42 Tahun 2008) 3 hari.

Aksi Nyata PIKI Dinantikan Riany Samosir dari Sekolah Evangelis HKBP, Philip Manurung dari STT Reformed Indonesia, dan Martinus Walianggen dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jakarta mengharapkan agar refleksi PIKI ini berlanjut dengan aksi nyata. Harry Wijaya menawarkan agar Football for Peace ala Uni Papua dapat dijadikan salah satu aksi nyata PIKI.

Teddy Matheos yang membacakan makalah Ketua Bidang Demografi dan Lingkungan Hidup DPP PIKI, Evi Douren mengharapkan PIKI dapat memainkan peran kunci dalam mendorong penggunaan bahan baku mikroalga sebagai sumber energi. Adapun Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DPP PIKI Irene L. Simanjuntak menyatakan tekad PIKI untuk menjadi bagian dari gerakan mendukung penghapusan kekerasan seksual dan mengadvokasi RUU Kekerasan Seksual dalam Proglenas. (Partogi Samosir/Thony)

2 Responses to "Partogi Samosir : Indonesia di Tahun 2016 Berada di Tiga Pusaran Dimensi Global"

  1. I really like this website, because it always gives positive knowledge to the visitors and was very helpful. Thank you so much ..

    ReplyDelete
  2. bagus sanagt menarik untuk di baca
    thanxs gan

    terus lanjutkan

    ReplyDelete

1.Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan
2.No SPAM, No Live link , No Sara , No P*rn
3.Untuk Blogwalking / Mencari Backlink bisa Menggunakan OPENID , Name URL

Komentar yang tidak sesuai dengan isi Konten , Akan Langsung di Delete.