Amsal mengajarkan kita hikmat dari TUHAN sehingga kita dapat menguasai diri. Berlawanan dengan orang yang tidak berhikmat; pastilah orang itu tidak dapat menguasai dirinya sendiri. Contoh: orang yang tidak memiliki hikmat pasti akan panik ketika ada persoalan. Tetapi sebaliknya, orang yang berhikmat akan selalu memiliki ketenangan dalam segala keadaan.
Pada umumnya manusia tidak dapat mengendalikan dirinya, apalagi di jaman sekarang ini. Hanya karena tersinggung sedikit saja manusia sudah saling membunuh. Perbedaan pendapat dan partai seperti kejadian Pileg yang lalu diberbagai daerah hingga mengakibatkan korban jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa manusia sudah kehilangan pengendalian diri.
Mengapa ini semua terjadi ? Karena manusia tidak memiliki hikmat TUHAN dan sedang dikuasai oleh kuasa kegelapan. Penguasa-penguasa di udara sedang bekerja sedemikian rupa dan selalu mengintai setiap manusia untuk dikuasainya, termasuk orang-orang yang telah percaya kepada TUHAN. Karena itu hidup kita harus selalu dikawal oleh hikmat TUHAN.
Dilukiskan dalam Amsal 25 : 28, bahwa orang yang tidak dapat menguasai dirinya sama seperti kota yang roboh temboknya. Jika tembok suatu kota hancur, maka kota itu sudah tidak dapat disebut lagi sebagai kota. Lebih sesuai bila dinamakan reruntuhan. Begitu pula dengan orang yang tidak dapat mengendalikan diri, hidupnya akan hancur. Tapi dengan tekun mempelajari amsal, kita dapat mengendalikan diri sebab ia adalah hikmat yang mengontrol akal pikiran kita. Jika kita kembali melihat sejenak kebelakang mengapa reformasi terjadi tembok orde baru yang berkuasa hampir 35 tahun ∂ï runtuhkan mahasiswa dan masyarakat. Tidak terasa 16 tahun sudah berlalu 4 Presiden silih berganti memerintah sesudah presiden Suharto, saat ini ada lelucon dgn semboyan“ dek enak jamanku toh” sebenarnya adakah yang berubah drastis dan signifikan? Maraknya kasus korupsi dewasa ini hingga ke departemen agama yang seharusnya menjadi gerbang dan tembok pengendalian diri masyarakat untuk tidak berbuat dosa. Dalam Amsal 14:34 tertulis Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa, dan dalam alkitab bahasa Indonesia sehari ƗƗɑri tertulis Kebenaran, kejujuran mengangkat martabat bangsa. Amsal 25 : 28, bahwa orang yang tidak dapat menguasai dirinya sama seperti kota yang roboh temboknya. Kita harus jujur nasihat salomo melalui kitab amsal ini benar adanya jika kita melihat kondisi negara kita dewasa ini bagaikan kota yang temboknya roboh, roboh karena aparat penegak hukum juga bagian dari persekongkolan untuk merubuhkan tembok pengendalian diri dari nafsu duniawi, kemewahan, ingin memiliki harta orang lain, ingin merampas milik negara. Amsal 14:34 akibat dari semua ini adalah dosa bangsa, dosa bangsa yang bernama Republik Indonesia, Reformasi total seperti yang ∂ï kehendaki mahasiswa, restorasi menyeluruh visi dan misinya bang surya paloh, atau Revitalisasi kehidupan politik, kebangsaan, aspek kehidupan masyarakat tidak saling curiga dan serang, prilaku pribadi, berorganisasi dan bernegara harus selaras sejiwa dengan nasihat kitab Amsal.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "AMSAL, Pengendalian Diri Hikmat dari TUHAN"
Post a Comment
1.Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan
2.No SPAM, No Live link , No Sara , No P*rn
3.Untuk Blogwalking / Mencari Backlink bisa Menggunakan OPENID , Name URL
Komentar yang tidak sesuai dengan isi Konten , Akan Langsung di Delete.