Hukum Keadilan
Yang Dilandasi oleh Kasih dan Pengampunan.
ROMA 2 : 1 – 5
TEKS
2:1 Karena itu, hai manusia, siapa pun
juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah.
Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau
yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.
2:2 Tetapi kita tahu, bahwa hukuman
Allah berlangsung secara jujur atas mereka yang berbuat demikian.
2:3 Dan engkau, hai manusia, engkau yang
menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri melakukannya
juga, adakah engkau sangka, bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah?
2:4 Maukah engkau menganggap sepi
kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau
tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
2:5 Tetapi oleh kekerasan hatimu yang
tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu
mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
KONTEKS
Paulus
belum pernah ke Roma. Ia ingin pergi ke Roma (1:8-15) dan dari Roma ia ingin
pergi ke Spanyol (!5:22-33) untuk memberitakan Injil Yesus Kristus. Paulus
melihat bahwa kota Roma adalah pintu masuk menuju kea rah Barat, Spanyol. Ia
ingin meminta bantuan Jemaat Roma untuk mendukung rencananya yang agung dan
mulia itu, yaitu memberitakan Injil ke spanyol. Agar Jemaat Roma bersedia
membantunya dalam misi penginjilan yang besar ini, maka ia menulis surat kepada
Jemaat Roma, yang di dalam nya dia harus member penjelasan apa Injil itu dan
mengapa orang Kristen terpanggil memberitakan nya kepada semua bangsa. Dalam
hal ini, maka surat Roma dapat dikatan sebagai surat berupa proposal
penginjilan Paulus guna mendapat dukungan dari jemaat Roma. Dari sini kita
dapat mengerti mengapa surat Roma merupakan surat yang isinya paling sistematis
dan mendalam, ketimbang surat-suratnya yang lain.
Paulus
ingin memberitakan Injil baik di Roma maupun di Spanyol kepada semua orang baik
morang Yahudi maupun orang b ukan Yahudi. Di dalam suratnya kepada jemaat Roma
ini, Paulus menjelaskan bahwa baik cara orang bukan Yahudi maupun cara orang
Yahudi untuk mendapatkan keselamatan, keduanya tidak memungkinkan mereka
selamat. Cara-cara mereka bukan menyelamatkan, malah justru mencelakakan. Orang
bukan Yahudi mencari keselamatan melalui penyembahan berhala, sedangkan orang
Yahudi mencari keselamatan dengan melakukan hokum Turat, ternyata kedua cara
itu justru mendatangkan murka Allah bagi pelakunya.
Dalam
bacaan kita, Paulus membeberkan cara hidup orang Yahudi yang menunjukkan bahwa
mereka tidak bebas dari dosa; sama seperti orang bukan Yahudi, mereka juga
berdosa. Orang Yahudi menganggap diri memiliki hak istimewa selaku umat pilihan
Tuhan (yang hidup menurut hokum Taurat dan bersunat). Karena itu, mereka
menghakimi orang lain, padahal mereka sendiri melakukan apa yang dilakukan
orang lain itu. Mereka bagaikan maling teriak maling. Tuhan pasti menghakimi
siapa saja yang berbuat seperti itu. Mereka yakin, karena mereka adalah umat
pilihan Allah, maka mereka bebas dari penghakiman dan hukuman Allah. Mereka
menganggap sepi kekayaan kemurahan Allah, kesabaran Nya dan kelapangan hati
Nya. Mereka seolah-olah tidak tahu bahwa maksud kemurahan Allah itu ialah
member kesempatan menuntun orang kepada pertobatan. Maksudnya ialah jika saat
ini Tuhan belum memberlakukan hukuman-Nya atas orang berdosa, bukan berarti
Allah membenarkan orang itu berbuat dosa, melainkan hal itu menunjukkan bahwa
Tuhan masih bersabar, memberi kesempatan orangn untuk bertobat. Orang Israel
memahami kesabaran Tuhan sebagai bukti bahwa mereka bebas dari hukuman Tuhan,
karena mereka umat pilihan Tuhan, bukan sebagai kesempatan untuk bertobat.
Karena itu, Paulus mencap mereka memiliki kekerasan hati yang tidak mau
bertobat, dengan demikian mereka menimbun murka Allah atas dirinya sendiri.
PERENUNGAN
Lewat
perikop pembacaan kita ini, kita diingatkan bahwa setiap manusia tidak luput
dari dosa. Tidak ada manusia yang luput dari dosa (kecuali manusia Yesus
Kristus), karena itu tidak selayaknya kita menjadi “hakim” atas kesalahan/dosa
sesama kita. Bukan kita yang harus ‘menghakimi’ sesame kita, tapi itu adalah
HAK Allah. Kita terpanggil untuk menegur, menasehati dan mengembalikan sesame
kita ke jalan ‘Keselamatan’ dan bukan untuk menjadi ‘hakim’, yang hanya menunjukkan kesalahan dan memvonis
hukuman atas orang-orang yang telah melakukan kesalahan.
Orang-orang dengan latar-belakang
luka-luka batin yang belum dipulihkan Kristus sering menjadi para hakim yang
bengis kepada sesamanya. Mereka menilai dan menghukum orang lain berdasarkan
penilaiannya sendiri. Di Mat. 7:1-2, Tuhan Yesus berkata agar umat percaya
tidak menghakimi sesama agar mereka tidak dihakimi juga. Sebab setiap orang
akan dihakimi dengan ukuran yang mereka pakai. Inilah hukum tabur-tuai. Apabila
mereka menghakimi seseorang dengan adil dan bermartabat, maka mereka akan
menuai penghakiman yang sama. Tetapi apabila mereka menghakimi dengan
semena-mena, maka mereka akan menuai perlakuan yang sama juga.
Lebih dari pada itu, Tuhan Yesus
mengingatkan umat percaya untuk tidak menghakimi sesama. Sebab kita harus
lebih jeli melihat berbagai kesalahan diri sendiri dari pada melihat sedikit
kekurangan yang dilakukan oleh orang lain. Tuhan Yesus berkata, mengapa kita
melihat selumbar di mata sesama, tetapi kita tidak mampu melihat balok yang
menutupi mata kita sendiri. Kalau kita seorang yang jujur terhadap diri
sendiri, tentunya akan mengeluarkan terlebih dahulu balok besar yang menutupi
mata kita dari pada menyuruh orang lain untuk mengeluarkan selumbar kecil yang
ada di matanya (Mat. 7:3-4). Dalam terang hukum Kristus, manusia modern harus
menerapkan suatu pola hukum keadilan yang dilandasi oleh kasih dan pengampunan.
Amin
Sumber :Pdt. Sisca Todingdatu (Bahan Persiapan
IHM/4/8/13/Sjthr)
0 Response to "Hukum Keadilan Yang Dilandasi oleh Kasih dan Pengampunan."
Post a Comment
1.Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan
2.No SPAM, No Live link , No Sara , No P*rn
3.Untuk Blogwalking / Mencari Backlink bisa Menggunakan OPENID , Name URL
Komentar yang tidak sesuai dengan isi Konten , Akan Langsung di Delete.