Dr. Dra Kristiani D.Soewarno, MA. |
Mengamati banyaknya para mahasiswa dan dosen terpapar faham Radikalisme dan Intoleran Dr. Dra Kristiani D.Soewarno, MA. Menuturkan "Ini seperti buah simalakama bingung yah harus mulai dari mana, sebaiknya pendidikan menagkal faham radikalisme dan intoleransi itu dimulai sedini mungkin seperti PAUD, TK. Tugas berat BNPT, BPIP, dan Mendikbud. Kemendikbud yang harus lebih fokus lagi membikin kurikulumnya".
Kristiani melanjutkan "Disamping banyaknya kurikulum yang hilang, Pendidikan Moral Pancasila, Ilmu Budaya Dasar, Etika, dll. Kalah cepat dengan perkembangan sistim informasi yang cepat sekali. Semua informasi dishare dengan cepat tanpa saring dulu." ungkapnya.
Menanggapi kualifikasi guru dan staff pengajar di Perguruan Tinggi Kristiani mengatakan "Peran guru dan dosen harus disertifikasi karena sangat cepat tersebar faham radikalisme bila guru dan dosen ikut serta menyebarkannya, harapan orang tua menyerahkan pendidikan pada guru dan dosen gagal. Pekerjaan besar Nadiem Makarim Mendikbud untuk memperbaiki sistim pendidikan tentunya bersinergi dengan departemen terkait" terangnya.
Terkait institusi pendidikn di kota Bandung mengeluarkan surat edaran terkait Valentine Days Kristiani beranggapan berlebihan, karena makna kasih sayang itu bukan hanya tanggal 14 Februari saja tapi tiap hari semua orang membutuhkan kasih sayang.
Sebagai penutup perbincangan Kristiani mengatakan "Kembali pada kearifan lokal, dulu barat berkaca keberagaman dari timur dari Indonesia, bukan teknologinya mengapa sekarang kehilangan jatidiri bangsanya" pungkasnya.
0 Response to "KEARIFAN LOKAL BENTENG PENJAGA FAHAM RADIKALISME"
Post a Comment
1.Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan
2.No SPAM, No Live link , No Sara , No P*rn
3.Untuk Blogwalking / Mencari Backlink bisa Menggunakan OPENID , Name URL
Komentar yang tidak sesuai dengan isi Konten , Akan Langsung di Delete.