WAJAHNUSANTARAKU.COM, Jakarta – Konferensi dan Pelantikan Pengurus Badan Musyawarah Perguruan
Tinggi Keagamaan Kristen Indonesia (BMPTKKI) Periode 2019-2024, 28-30 Agustus
2019 di Rehobot Hall, Kelapa Gading yang dibuka oleh Dirjen Bimas Kristen
Kemenag RI, Prof. Dr. Thomas Penturi, M.Si, pada Rabu (28/8/2019) ini merupakan
buah dari diskusi akbar (Sarasehan Nasional) Perguruan Tinggi Teologia / Agama
Kristen (PTT/AK) yang dilaksanakan pada bulan Februari 2018 silam di Hall
Theater MNC, Jakarta. Waktu itu selain membuka Sarasehan Nasional yang dihadiri
seluruh pimpinan asosiasi teologi tingkat nasional, Dirjen Bimas Kristen
Kemenag RI ini pula sebagai salah satu pemateri bersama dengan Prof. Dr. John
Titaley, Hary Tanoesoedibjo, MBA, Dr. Stevri I. Lumintang, Dr. Joshua B. Tewuh,
Dr. Gildas Deograt, Dr. Harianto GP, D.Th., dan Dr. Nasokhili Giawa.
Dari sarasehan itu melahirkan 9 rekomendasi dengan poin utama
menyetujui pembentukan Majelis Perguruan
Tinggi Teologi Kristen di Indonesia (MPTTKI) sebagai Rumah Besar bagi semua
PTT/AK (PTKKI) baik swasta maupun negeri yang kemudian Rumah Besar (BMPTKKI)
ini disahkan dalam Kongres Nasional PTKKI pada 27-29 Maret 2019 lalu di Lembah
Pujian, Denpasar, Bali.
Ketua Umum BMPTKKI periode 2019-2024, Dr. Erastus Sabdono, M.Th, dalam
kotbahnya di ibadah pembukaan mengatakan BMPTKKI yang diprakarsai oleh Dirjen
Bimas Kristen Kemenag RI dimaksudkan untuk pembenahan perguruan agama Kristen
di Indonesia tanpa melihat latar belakang denominasi dan menghasilkan lulusan
yang mengemban amanat agung Tuhan Yesus. Diharapkan bukan sekedar menyandang
gelar dan mengisi tugas seorang rohaniwan tetapi menjadi inspirator yang
mengembalikan manusia kepada rancangan Allah sebagai konten esensial
keselamatan dalam Yesus Kristus. "Jika tidak seperti dikatakan diatas,
maka kegiatan pelayanan hanya aktivitas pencarian nafkah dan bukan dedikasi.
Tidak ada artinya gelar yang ada didepan dan belakang nama kita jika pelayanan
tidak berdampak signifikan di masyarakat. Jangan seperti seminari-seminari
terkenal di Eropa atau di barat yang secara fakta empiris menjadi peta
kegagalan dalam memelihara iman Kristen dan kegagalan menggarami masyarakatnya
dengan kebenaran Injil dan menjadi sangat sekuler. Seharusnya dengan
berlandaskan amanat agung Tuhan Yesus, penting, agar bagaimana orang percaya
dimuridkan," tegas Ketua STT Ekumene ini.
Berkaca pada hal itu, Ketua Sinode GSKI ini lanjut mengatakan Perguruan
Tinggi Keagamaan Kristen harus dapat menghasilkan lulusan yang bukan saja cakap
menalar Tuhan, mengajar tetapi juga cakap memperagakan hidup Tuhan secara
konkrit di tengah dunia dan menjadi pola buat jemaat bagaimana menghidupi
Firman. "Mari kita bersama-sama membangun negeri ini melalui pendidikan
Keagamaan Kristen yang berkualitas, dimulai dari konferensi ini. BMPTKKI yang
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 serta mengacu pada Tridharma Perguruan
Tinggi menjadi rumah besar yang siap bermitra dengan Ditjen Bimas Kristen dan
menjadi bagian untuk merealisasikan usaha membangun bangsa dan negara yang
cerdas, berbudi luhur serta bermartabat," pungkas Dr. Erastus Sabdono, M.Th.
Dalam kesempatan itu dengan disaksikan 535 peserta yang mewakili 288
PTAK di konferensi yang mengambil tema "Moving To The Next Level,
Akselerasi Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen di
Indonesia" ini, Dirjen Bimas Kristen
Kemenag RI, Prof. Dr. Thomas Penturi, M.Si, melantik 26 pengurus BMPTKKI
periode 2019-2024 ditandai dengan ketok palu sebanyak tiga kali tanda sah.
Sebelumnya, Ketua II Bidang Penelitian dan Penerbitan, dr. Arnold
Tindas memandu para pengurus yang dilantik mengucapkan janji jabatan dengan
beberapa poin penting yaitu melaksanakan visi dan misi BMPTKKI dengan
sebaik-baiknya, menjalankan tugas dan wewenang dengan tanggung jawab, tulus,
jujur dan adil demi kepentingan PT Keagamaan Kristen, menjunjung tinggi
kewibawaan jabatan sebagai pengurus serta bersedia menyelenggarakan pelayanan
kepada PT Keagamaan Kristen sesuai AD/ART.
Ketum BMPTKKI, Dr. Erastus Sabdono, M.Th., dan Prof. Dr. Thomas Penturi, M.Si., berfoto bersama dengan para pengurus BMPTKKI yang baru dilantik |
Sedangkan Ketua Bidang Organisasi BMPTKKI yang baru dilantik, Dr.
Joshua B. Tewuh yang ditemui setelah perhelatan tersebut menjelaskan bahwa
BMPTKKI tidak sama dengan lembaga atau asosiasi yang sudah ada. "Mungkin
bisa dikatakan superbody tapi tidak kita katakan demikian karena lembaga atau
asosiasi yang ada terpolarisasi dengan doktrin aras gereja masing-masing, ada
yang mewakili gereja mainstream, gereja Injili, sedangkan BMPTKKI sudah
mewakili semua aras gereja karena semua utusan gereja-gereja masuk dalam BMPTKKI.
Keanggotaan mereka bukan pribadi melainkan resmi mewakili lembaganya,"
terang Joshua Tewuh.
Lebih lanjut, Joshua Tewuh mengatakan lembaga yang sudah ada seperti
PASTI, PERSETIA, PERSAPIN dan lainnya masuk kedalam wadah BMPTKKI yang juga
partner resmi pemerintah dalam hal ini Dirjen Bimas Kristen, sehingga
kedepannya dalam urusan nomenklatur, regulasi menjadi lebih mudah mengurusnya.
"Sebagai Rumah Besar semua STT yang ada di Indonesia dan sudah melalui
tahapan yang panjang mengumpulkan seluruh Asosiasi dimana semuanya sudah
setuju. Konferensi BMPTKKI yang berlangsung dari 28 Agustus sampai 30 Agustus
2019 ini juga dihadiri dan di apresiasi dari Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI
dan Menteri Agama RI," pungkas Joshua Tewuh.
(Broery, foto: Donny &
Onibala)
Vidio terkait Ps. Joshua Tewuh
0 Response to "BMPTKKI, Rumah Besar Moving Next Level Mutu Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Indonesia"
Post a Comment
1.Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan
2.No SPAM, No Live link , No Sara , No P*rn
3.Untuk Blogwalking / Mencari Backlink bisa Menggunakan OPENID , Name URL
Komentar yang tidak sesuai dengan isi Konten , Akan Langsung di Delete.