WAJAHNUSANTARAKU.COM, JAKARTA- “Kita ini (di antara gereja gereja lintas denominasi/aliran, red), memiliki banyak sekali persamaan sebagai pengikut Kristus. Mengapa sibuk mempertentangkan perbedaan yang sebenarnya kecil kecil dan tidak menekankan persamaan itu, lalu bekerja sama mewartakan Injil Kristus?” Kata Rm. Yakobus Sriyatmoko SX, di basement aula Paroki St. Matius Penginjil Bintaro di depan ratusan jemaat dari berbagai Gereja denominasi.
Sore itu, 22 April 2017 hujan sangat lebat. Namun suasana meriah dan akrab begitu tampak di basement aula Paroki St. Matius Bintaro. Pasalnya, di sana diselenggarakan ibadah oikumenis yang dipimpin oleh Rm. Yakob, demikian panggilan akrab romo pembimbing atau formator untuk para novis Xaverian. Lebatnya hujan sore itu, tidak mengurangi semangat sejumlah anak muda dari GPIB Gibeon yang sempat kebingungan di mana tempat ibadahnya. Mereka langsung memarkirkan mobil mobil mereka persis di samping gereja, dan kami beritahu bahwa acara diselenggarakan di basement aula paroki. Mereka membawa alat alat musik yang biasa mereka gunakan untuk bernyanyi bersama dan merayakan ibadah.
Menyusul kemudian kelompok bapak ibu dari GPIB Sejahtera VG PKB SOLA GRACIA dan PS ORA ET LABORA, yang juga mempersiapkan persembahan lagu dalam ibadah oikumene kali ini. Kelompok yang juga cukup banyak, hampir dua puluh orang hadir adalah dari paduan suara GKI Bintaro. Sedianya, Gereja ini juga menampilkan band dari anak anak muda. Sayangnya, hujan menjadi kendala untuk mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan. Mereka semua hadir untuk bersama sama merayakan ibadah paskah FORMAG, forum musyawarah antar Gereja.
Yang tidak kalah heboh dan juga membuat suasana meriah adalah hadirnya penyelenggara utama ibadah kali ini, Romo Yakob hadir bersama dengan anak anak didiknya, para frater yang sedang menggulati panggilannya di awal awal pembentukan, novisiat dari kata novum yang berarti baru. Mereka sangat lincah dalam menyelenggarakan dan piawai memainkan musik dan koor. Ada 20an anggota komunitas yang hadir dan memeriahkan acara. Tampak hadir dari Gereja Katolik, bapak bapak dan anak muda dari lingkungan Adisucipto serta perwakilan ibu ibu dari wilayah dua. Selain dihadiri dari gereja gereja tersebut, juga hadir beberapa perwakilan dari gereja gereja lain seperti GKJ, HKBP, GKMI.
Natal dan Paskah FORMAG Kecamatan Pesanggrahan secara rutin diselenggarakan bersama dalam beberapa tahun terakhir ini. Sebagai murid murid Tuhan, para pengurus merasa memang sudah saatnya bergandengan tangan menunjukkan ke dalam bahwa mereka bersatu dengan menekankan persamaan sebagaimana disampaikan oleh Romo Yakob. Dalam kotbahnya, pastor Yakob mengatakan bahwa kebangkitan kristus memiliki beberapa makna: pertama bahwa penderitaan adalah bermakna bagi manusia sehingga bukan sesuatu yang harus dihindari melainkan harus ditaati, kedua bahwa paskah mengubah ketakutan menjadi keberanian, ketiga bahwa dengan kebangkitan paskah para murid yang tercerai berai menjadi bersatu kembali, dan yang keempat kebangkitan paskah menjadikan kekuatan bagi para murid untuk menyampaikan kesaksian iman.
Dalam banyak hal, Gereja kristen menghadapi tantangan apalagi sebagai masyarakat yang minoritas. Dan kebangkitan paskah itu memberikan semangat, “kami tidak bisa tidak memberitakan apa yang kami saksikan.” Maka, kalau umat Kristen bersatu dan bekerja sama, sungguh menjadi kekuatan yang lur biasa untuk masyarakat dan dunia, termasuk dalam hal politik.
Selain natal dan paskah, FORMAG yang merupakan salah satu ormas resmi yang terdaftar di Kemenkumham sudah melaksanakan berbagai program kegiatan seperti donor darah bersama, TOT Enterpreunership, seminar anti narkoba, Tanggap bencana, Seminar etika politik kristen, dll. Kali ini ke depan mereka akan melakukan retret bersama pemuda lintas Gereja.
Acara diakhiri dengan bergandengan tangan bersama sambil menyanyikan lagu kemesraan yang kemudian ditutup doa oleh Pendeta Petrus Aristoteles Metanfanuan. Selamat Paskah semua, Semoga kita sungguh sungguh dapat mewujudkan doa Yesus sebagaimana ada dalam Injil Yohanes 17, Ya bapa semoga mereka satu padu, sama seperti Aku dan Engkau adalah satu… So, kalau gereja saja terpecah pecah, bagimana bisa memperdengarkan suara persatuan dan kebersamaan?
Penulis : Herulono Murtopo
Home » news
» Perayaan Paskah FORMAG di Gereja St. Matius Bintaro: Kebersamaan Gereja-Gereja Menampakkan Wajah Kristus Yang Bangkit
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Perayaan Paskah FORMAG di Gereja St. Matius Bintaro: Kebersamaan Gereja-Gereja Menampakkan Wajah Kristus Yang Bangkit"
Post a Comment
1.Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan
2.No SPAM, No Live link , No Sara , No P*rn
3.Untuk Blogwalking / Mencari Backlink bisa Menggunakan OPENID , Name URL
Komentar yang tidak sesuai dengan isi Konten , Akan Langsung di Delete.