5 Wartawan Digebukin Rame Rame Dengan Tuduhan Peras Pendeta


Ilustrasi Pengeroyokan Wartawan
Wajahnusantaraku.com, Jakarta - Prinsip pemberitaan yang berkualitas, hasil investigasi yang benar dan akurat, pemberitaan yang berimbang memnjadi modal dasar seorang wartawan apa jadinya seandainya mereka salah menjalankan fungsi jurnalis, bahkan memanfaatkan kondisi situasi sang nara sumber maka akan fatal akibatnya, berikut hasil kutipan kami dari berbagai media yang memberitakan dugaan pemerasan pendeta dan tentunya juga dugaan perselingkuhan pendeta.

Diduga melakukan tindakan pemerasan, lima orang pria yang  mengaku sebagai wartawan, dikeroyok warga. Kelimanya diduga memeras DS, pendeta di Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Penabur,
Tanjung Lengkong, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (29/9).

Kejadian bermula saat kelima oknum wartawan tersebut mengaku memergoki korban keluar dari hotel di kawasan Rawasari, Jakarta Pusat bersama seorang laki-laki. Padahal pendeta DS diketahui telah memiliki suami dan anak. Sejurus kemudian pelaku langsung menghampiri korban dan meminta uang sebesar Rp 100 juta sebagai jaminan agar perbuatan pendeta DS tidak beredar luas di media massa. Bahkan pelaku mengancam akan mendatangi korban ke gereja.

"Saya habis ditelepon minta uang, dari Rp 100 juta jadi Rp 20 juta terus Rp 10 juta. Padahal saya sudah bilang tidak ada hubungan apa-apa karena waktu itu saya cuma putar balik di depan hotel dan mau ke Gereja Immanuel di Gambir," kata pendeta DS, Selasa (29/9). Merasa terganggu dengan ancaman tersebut, pendeta DS lalu melaporkan hal itu ke Polsek Jatinegara pada Sabtu (27/9) lalu.

 Namun karena tidak ada bukti kuat, polisi meminta korban lapor kepada petugas keamanan setempat.
Sementara itu permintaan pelaku yang tak dituruti, membuat kelima oknum wartawan mendatangi gereja, pada Selasa (29/9) tadi. Alhasil jemaat dan warga sekitar yang turut merasa kesal pun langsung memukul kelima pelaku hingga babak belur.

"Saya kesal, saya enggak terima dibilang seperti itu. Saya tanya mana buktinya kalau memang ada, tapi sampai sekarang enggak juga dikasih," tuturnya.
Salah seorang pelaku yang mengaku sebagai wartawan koran Sinar Pagi, HT menuturkan justru pendeta DS yang menawari mereka sejumlah uang. Ia hanya ingin melaporkan tindakan tak bermoral yang dilakukan oleh seorang pendeta.

"Tidak ada kami minta uang, yang ada malah dia (pendeta DS) yang menawari kami uang sebagai tutup mulut," elak HT.

Atas peristiwa itu, sejumlah barang bukti seperti ponsel, KTP, kartu dentitas wartawan, dan dokumen lainnya disita petugas

1 Response to "5 Wartawan Digebukin Rame Rame Dengan Tuduhan Peras Pendeta"

1.Berkomentarlah dengan kata-kata yang sopan
2.No SPAM, No Live link , No Sara , No P*rn
3.Untuk Blogwalking / Mencari Backlink bisa Menggunakan OPENID , Name URL

Komentar yang tidak sesuai dengan isi Konten , Akan Langsung di Delete.