PPP Yakin Gita Mundur Akibat Skandal Impor, Bukan karena Konvensi Capres PD
Jakarta - Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy menyatakan
mundurnya Menteri Perdagangan Gita Wirjawan tidak bisa dilepaskan dengan
karut-marut tata niaga perdagangan internasional yang saat ini dibanjiri oleh
produk impor. Karena itu, PPP berharap pengganti Gita adalah sosok yang
pro-produk dalam negeri.
Sekjen Partai PersatuanPembangunan (PPP),Romahurmuziy (sumber: Antara)
Romy, sapaan akrab
Romahurmuziy, karut-marut tata niaga dan pasar dalam negeri adalah karena
diibanjiri produk impor.
"Mundurnya Gita tak bisa
dilepaskan dari karut-marut tata niaga perdagangan nasional yang dibanjiri
produk impor. Karenanya, presiden mesti menggantikannya dengan figur yang
pro-produk dalam negeri," ujar Romy di Jakarta, Jumat (31/1).
Selama ini, kata Rory, Gita lebih
banyak menggunakan, jargon, dan semboyan yang seakan-akan mendukung penggunaan
produk dalam negeri di dalam iklan-iklannya. Tetapi di lapangan, faktanya tidak
seperti itu.
"Penggantinya jangan hanya
berhenti di slogan atau semboyan dalam rangka kepentingan iklan, namun harus
betul-betul memiliki keberpihakan yang afirmatif terhadap produk
domestik," ujar dia.
Romy menyatakan dirinya tak terlalu
yakin bahwa penyebab mundurnya Gita adalah karena yang bersangkutan ingin fokus
dan lebih dekat dengan rakyat, menjalankan amanah menjadi peserta konvensi
capres Partai Demokrat. Sebab kalau memang konvensi menjadi penyebabnya,
semestinya itu dilakukan sejak awal konvensi.
"Saya lebih melihatnya karena
karut marut tadi," tegas Romy.
Salah satu masalah krisis akibat
impor yang dilakukan Gita adalah masalah impor beras Vietnam jenis medium yang
sekarang menjadi kasus di Kementerian Perdagangan. Hal itu dimulai dari
pengubahan dalam bentuk penyamaan nomer kode HS antara beras premium dan
medium, yang ujungnya menunjukkan adanya penyelundupan yang direncanakan
sistematis.
"Karena sejak 2008 beras
medium terlarang diimpor kecuali oleh Bulog, maka surat perintah impor beras
medium yang terbit kepada swasta oleh Kemendag terindikasi kongkalikong,"
ujar dia.
"Patut diduga ini tidak lepas
dari upaya fund raising pihak-pihak tertentu untuk kepentingan suksesi 2014.
Untuk itu Polri harus segera memproses indikasi penyelundupan ini sampai
tuntas," Rory menegaskan.
Catatan Redaksi:banyak sekali isu yang beredar di masyarakat perihal kasus import beras vietnam yang melibatkan Gita Wiryawan al; Ratna Sarumpaet dll.
Sumber:http://Beritasatu.com
Apapun sebabnya, Bapak Gita Wiryawan saat ini memang sudah tidak menjabat lagi sebagai Menteri Perdagangan. Beliau sudah mengajukan pengunduran dirinya. Namun, syukur kalo sekarang sudah ada penggantinya, yang kiranya jg sangat berkompeten. Menurut berita dari http://bit.ly/1iQuflM , Muhammad Lutfi adalah pengganti Gita wiryawan. Latarbelakang Muhammad Lutfi memang sudah tidak asing di pemerintahan.
ReplyDelete